Selasa, 30 April 2013

Luna's O(pi)nion #3

Akhir-akhir ini dunia pendidikan Indonesia bergejolak bergelora. Bergelora akan sistem-sistem yang terus dikembangkan untuk mengatasi kecurangan para siswa ataupun untuk menaikkan standar kelulusan para siswa. Tujuan yang baik sebenarnya.


Namun tujuan yang baik, belum tentu menghasilkan hasil yang baik jika menggunakan cara yang tidak benar. Disini saya tidak mengkritisi para siswa yang menghalalkan semua cara yang telah disebutkan media akhir-akhir ini. Namun secara sistem pendidikan kita yang tidak benar dalam aplikasi dan langkah-langkahnya.


Pendidikan sudah diterapkan dengan berbagai bentuk kurikulum dan metode. Mulai dari cara belajar siswa aktif ataupun berbasis kompetensi. Cara manapun, saya rasa tidak akan efektif jika pendidikan itu tidak dipahami dengan baik. Maksud saya disini, pernahkah anda bertanya apa itu arti pendidikan, apakah yang dimaksud dengan belajar, apa yang kita harapkan dari pendidikan, apa yang kita kejar saat belajar.


DASAR...


Selama ini kita banyak meremehkan dan cenderung melupakan dasar-dasar dari suatu ilmu sehingga yang kita dapatkan saat "sekolah" lebih banyak fotografis atau hafalan ketimbang memahami dan mampu mengaplikasikan. Padahal, jika dasar telah kuat, sebagaimanapun isu datang berhembus, masih dapat dipilah kebenarannya. Selain itu, dengan dasar yang kuat, kita dapat melakukan aplikasi ke berbagai cabang ilmu yang lain ataupun aplikasi ke kehidupan.


Hal ini belum lagi peran lingkungan yang hanya memusatkan pendidikan hanya dari sekolah ataupun lembaga kursus dalam mendidik generasi muda. Memang tidak mudah, namun saya kira itu memang tanggung jawab dari lingkungan keluarga juga. Seperti halnya pendidikan dini yang dimulai dari keluarga.


Jika memang kesulitan materi, toh sudah banyak mesin pencari data global di dunia maya. Jadi, jika ada kemauan, pasti juga akan ada jalan.


"There's a will, there's a way"


Seperti halnya penyelidikan, begitu pula pendidikan. Dalam perjalanannya, pendidikan akan banyak menemui fakta-fakta palsu atau tidak benar, yang akan menjadi pertanyaan hidup yang tidak akan pernah kita ketahui pasti jawaban absolutnya. Namun pendidikan seperti itulah yang meluaskan wawasan, sehingga tidak terjebak pada satu jawaban tunggal. Hal ini juga membuat peserta didik lebih kritis dalam menerima info dari luar. Memang tidak mudah, tapi sejak kapan hidup itu mudah. Dengan begitu, intuisi akan terasah dan keyakinan semakin teguh. Pengalamanlah yang akan mengasahnya.


Buruknya pendidikan juga dapat dilihat dari lingkungan alam kita yang dari tahun ke tahun mengalami kemerosotan. Selama sungai-sungai masih penuh sampah, bau dan tersumbat, selama itu pulalah pendidikan masih tersendat.


Jika saja setiap orang peduli pada lingkungan dan generasi berikutnya, saya kira kita akan lebih mencintai negara ini pula.


Wassalam,


Sidoarjo, 2013


*catatan di penghujung April


Published with Blogger-droid v2.0.4