Adakalanya kau berdiri di sudut taman itu, dibalik bangku taman. Memandang barisan itik yang berjajar pada tepian sungai sambil berharap mereka kan peduli padamu.
Adakalanya pula kau mengintip malam dari peraduanmu, dibalik selimut usangmu. Menatap bulan yang timbul tenggelam mengharap ia akan menyapamu.
Kini, saat senja menggoreskan dua warna di awan mega. Aku selalu terpaku pada jalur yang sama. Mencari bayangan pada ujung jalan, berharap itu bayangmu.
Sidoarjo, 2014
Menunggu yang tak kunjung datang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar