Barangkali ini anugrah
Saat kaki menemukan jalannya
Saat tangan menggapai lebih dari jangkauannya
Saat mata menembus semua penghalangnya
Barangkali ini kebetulan
Saat kaki tak menjejak duri
Saat tangan terhindar batu tajam
Saat kabut sedang dihempas angin turun
Berjalan sendiri terasa menyenangkan
Ketika kaki melangkah tanpa beban
Ketika tangan bebas menyentuh
Ketika semua pandang menembus batas
Aku berlari
Terus berlari
Tiada berhenti
Masih berlari
Bukan tersandung yang aku khawatirkan
Bukan pula ular menggantung yang aku takutkan
Pun jurang dan semak belukar yang merintang
Namun, batas senja
Jika api ini padam
Jika hati membatu
Dan pandang telah terbutakan
Saat itulah aku akan ikut bersamamu,
Yang tidak hidup, namun tak juga mati.
Karena,
Barangkali ini mimpi.
Sidoarjo, 2012
*Catatan di sudut malam yang sepi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar